Imbas Covid-19 Terhadap Penjualan Hewan Qurban
RADARCIKARANG – Ustadz Ismail Ibrahim, salah satu penyedia hewan kurban yang menggelar lapaknya di area Kavling Tanah Kosong perumahan Vila Indah Permai, Teluk Pucung, Bekasi Utara menyampaikan beberapa pengaruh dalam penjualan hewan kurban saat masa pandemi Covid-19 tahun kedua ini.
“Pertama yang paling santer, tidak lain adalah Covid-19, sangat memberikan efek dalam penjualan hewan kurban untuk tahun ini,” ujar lelaki yang biasa menjadi khotib dan imam masjid ini.
Berbeda dengan tahun lalu, lapak dagangan hewan kurban yang berkerjasama dengan peternak dari Bima ini berhasil menjual sapi hingga seratus ekor, namun untuk tahun ini hanya mampu setengahnya saja.
Menurutnya banyak pelanggan yang batal berkunjung ke lapaknya, karena takut terpapar Corona. Untuk mengatasi itu beliau mengambil beberapa strategi marketing dalam hal menawarkan barang dagangannya.
“Untuk marketing yang kami gunakan, pertama dari mulut ke mulut, karena memang sudah ada langganan dari tahun yang lalu, kemudian menawarkan di online, pemasangan sepanduk,” kata beliau menambahkan.
Jaringan jama’ah mushola dan masjid yang beliau miliki juga dijadikan target penjualan hewan kurban asli Nusa Tenggara Barat ini.
Adapun harga yang ditawarkan untuk sapi lokal ini, berkisar 14 juta rupiah hingga 25 juta rupiah. Menurut Ismail, yang juga berprofesi sebagai dosen, dan mengenyam pendidikan Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam 45 Bekasi ini, hewan kurban yang dimilikinya memiliki kualitas daging yang prima, berbeda dengan sapi-sapi yang lainnya.
“Tahun ini mudah-mudahan kurban penuh semangat, kemudian hewan kurban yang dijual saudara-saudara kita laku semua, juga bagi pekurban semoga mendapat sapi-sapi yang sehat sesuai dengan sertifikasi ilmu fikihnya dan saudara-saudara kita yang belum mendapat daging, mudah-mudahan bisa tercukupi di tahun ini,” Tukas Ustadz Ismail menyampaikan harapannya. (RAM)