Dibuat oleh: Rekhael Ramadhanish
UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program studi Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial
Email: ramadhanishrekhael@gmail.com
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dari berbagai macam daerah, banyak budaya yang tenggelam atau kurang dikenal oleh masyarakat indonesia, perlu adanya pelestarian untuk mengenalkan budaya lokal kepada seluruh masyarakat indonesia terutama generasi muda bahkan sampai ke ranah internasional. Banyak generasi muda saat ini yang tidak mengenal budaya daerahnya sendiri karena lebih terpengaruh oleh budaya baru sehingga meninggalkan budaya lama. Sejumlah seni tradisi yang ada di kepri ( Riau) banyak yang nyaris punah, ada lima karya budaya yang diambang kepunahan yakni tari merawai, tari berjenjang ,tari inai,boria indra perkasa, dan berdah. Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin berkembang kita dapat memanfaatkanya untuk melestarian budaya lokal.
Perkembangan digital adalah satu era atau zaman yang di dalamnya sudah memiliki kondisi perkembangan begitu maju hingga semua kegiatan penting bisa dilakukan secara digital, penggunaan utama teknologi digital adalah media komunikasi terbaru contohnya pada zaman dahulu berkomunikasi jarak jauh hanya bisa dengan cara mengirim surat lewat kantor pos seiring berjalannya waktu, teknologi semakin canggih hingga dapat berkomunikasi hanya lewat gadget yang di dalamnya terdapat berbagai macam aplikasi yang memudahkan dalam berkomunikasi. Selain memudahkan dalam berkomunikasi gadget juga dapat memberikan informasi berita dari berbagai penjuru dunia yang bisa kita manfaatkan untuk melestarikan budaya lokal salah satunya melalui media sosial.
Dalam era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi alat yang sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu potensi umtuk mempertunjukan budaya indonesia ke seluruh penjuru dunia adalah dengan menggunakan media sosial seperti instagram,tiktok, facebook dan media sosial lainnya. .Budaya lokal merupakan bagian tak ternilai dari warisan manusia, tetapi sering kali terancam oleh globalisasi dan modernisasi.
Budaya lokal sangat penting untuk dilestarikan budaya lokal adalah ekspresi unik dari suatu komunitas atau kelompok manusia. Ini mencakup bahasa, tradisi, seni, makanan, musik, dan banyak elemen lain yang menjadi identitas suatu kelompok. Melestarikan budaya lokal adalah penting karena menghormati dan merayakan keragaman manusia. Tanpa upaya melestarikan budaya lokal, banyak aspek budaya yang berharga ini dapat hilang selamanya.
Selain itu, budaya lokal juga memiliki nilai ekonomi. Pariwisata, misalnya, sering kali terkait erat dengan budaya lokal. Banyak wisatawan mencari pengalaman yang otentik dan ingin menjelajahi budaya lokal saat mereka bepergian. Oleh karena itu, melestarikan budaya lokal dapat membantu komunitas lokal dalam hal ekonomi, mempromosikan pariwisata, dan menciptakan lapangan kerja.
Media Sosial Sebagai Alat Melestarikan Budaya Lokal
Media sosial adalah platform online yang memungkinkan individu dan komunitas berbagi informasi, gambar, video, dan cerita. Ini adalah alat yang sangat kuat untuk mempromosikan budaya lokal dan melestarikannya. Bagaimana cara menngunakan media sosial untuk melestarikan budaya lokal?
Mempromosikan Warisan Budaya Salah satu cara utama media sosial digunakan untuk melestarikan budaya lokal adalah dengan mempromosikan warisan budaya. Ini dapat mencakup berbagi foto dan cerita tentang situs bersejarah, patung, arsitektur, atau bahkan kehidupan sehari-hari yang mencerminkan budaya lokal. Platform seperti Instagram, Facebook, dan Pinterest memungkinkan pengguna untuk membagikan gambar-gambar ini dengan cepat dan mudah kepada masyarakat global.
Misalnya mengadakan kunjungan ke suatu bangunan bersejarah seperti candi borobudur,candi prambanan,goa belanda, dan berbagai macam bangunan besejarah lainnya, setelah itu dapat membuat konten dan mengambil gambar sekreatif mungkin dan menjelaskan apa saja yang melatarbelakangi berdirinya bangunan tersebut kemudian kita mempromosikannya melalui akun instagram pribadi atau komunitas.
Mempromosikan Seni dan Kesenian Lokal, Seni dan kesenian lokal adalah bagian penting dari budaya lokal. Media sosial memungkinkan seniman lokal untuk mempromosikan karya mereka kepada masyarakat yang lebih luas. Mereka dapat berbagi gambar-gambar karya seni, video pertunjukan, atau musik tradisional mereka.
Membagikan Cerita-Cerita dan Legenda Lokal, Cerita dan legenda lokal adalah cara lain untuk melestarikan budaya. Media sosial memungkinkan masyarakat untuk berbagi cerita-cerita rakyat, legenda, atau cerita sejarah yang mungkin terlupakan. Ini dapat dilakukan melalui blog, podcast, atau video di platform seperti YouTube.
Misalnya, ada sejumlah chanel YouTube yang didedikasikan untuk menceritakan cerita-cerita rakyat dari berbagai budaya di seluruh dunia. Chanel ini tidak hanya membagikan cerita-cerita ini, tetapi juga memberikan penjelasan tentang asal-usul dan makna budaya di balik cerita-cerita tersebut.
Dampak Positif dari Pemanfaatan Media Sosial Mempromosikan Kesadaran dan Pemahaman Budaya Lokal, meningkatkan Keberlanjutan Budaya, meningkatkan Pariwisata Budaya dan Membuka Peluang Baru.
Adapun tantangan dalam pemanfaatan media sosial untuk melestarikan budaya lokal meskipun pemanfaatan media sosial untuk melestarikan budaya lokal memiliki banyak potensi positif, ada juga sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Komodifikasi Budaya Salah satu risiko yang ada adalah komodifikasi budaya, di mana elemen-elemen budaya menjadi hanya barang dagangan atau hiburan semata. Ini dapat mengurangi nilai budaya itu sendiri dan memperburuk keadaan bagi masyarakat lokal. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara mempromosikan budaya dan menjaga integritasnya.
Privasi dan Hak Kekayaan Intelektual pemanfaatan media sosial juga dapat menimbulkan masalah privasi dan hak kekayaan intelektual. Saat budaya lokal diunggah dan dibagikan di platform online, ada risiko bahwa orang lain akan menggunakan informasi atau karya ini tanpa izin. Masyarakat lokal perlu mendapatkan perlindungan hukum yang memadai.
Penggunaan yang tidak tertanggung Jawab Ada risiko bahwa informasi atau cerita budaya lokal dapat digunakan dengan cara yang tidak bertanggung jawab atau merendahkan. Media sosial memungkinkan siapa pun untuk berbagi informasi, termasuk informasi yang mungkin salah atau merendahkan. Oleh karena itu, perlu ada pemantauan dan penilaian kritis terhadap konten yang dibagikan di media sosial.
Akses Terbatas Sementara penggunaan media sosial berkembang pesat di banyak bagian dunia, aksesnya masih terbatas di beberapa wilayah. Masyarakat yang memiliki keterbatasan akses internet atau teknologi mungkin tidak dapat memanfaatkan potensi media sosial untuk melestarikan budaya lokal.
Sebagai contoh nyata dari pemanfaatan media sosial untuk melestarikan budaya lokal, kita dapat mengeksplorasi bagaimana suku Asmat di Papua, Indonesia, telah menggunakan platform online untuk mempromosikan dan melestarikan budaya mereka.
Suku Asmat, yang tinggal di daerah pedalaman Papua, memiliki budaya yang sangat kaya dan unik. Namun, budaya mereka telah mengalami tekanan dari modernisasi dan pengaruh luar. Beberapa anggota suku Asmat merasa perlu untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya mereka kepada dunia.
Mereka memutuskan untuk menggunakan media sosial sebagai alat untuk mencapai tujuan ini. Mereka membuka akun-akun Instagram dan Facebook untuk berbagi gambar-gambar seni Asmat, karya seni tradisional, serta video yang menunjukkan upacara dan kehidupan sehari-hari suku Asmat. Mereka juga menjalankan kampanye crowdfunding untuk mendukung proyek-proyek budaya, seperti penyelamatan hutan hujan Papua.
Hasilnya sangat positif. Akun-akun media sosial mereka telah mendapatkan ribuan pengikut dari seluruh dunia yang tertarik pada budaya Asmat. Mereka juga telah berhasil mengumpulkan dana untuk proyek-proyek pelestarian budaya mereka. Seiring waktu, pengguna media sosial ini telah mulai berkontribusi pada pelestarian budaya Asmat dengan menyebarkan informasi tentangnya dan mendukung upaya pelestarian ini.
Kesimpulannya media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk melestarikan budaya lokal. Dengan berbagi informasi, gambar, cerita, dan karya seni, media sosial dapat membantu mempromosikan, melindungi, dan melestarikan budaya lokal yang berharga. Hal ini juga dapat meningkatkan kesadaran global tentang keragaman budaya dan memberikan peluang baru bagi masyarakat lokal.
Namun, pemanfaatan media sosial untuk tujuan ini juga memunculkan sejumlah tantangan, termasuk risiko komodifikasi budaya, masalah privasi, dan penggunaan yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan yang bijaksana dan pedoman etika dalam penggunaan media sosial untuk melestarikan budaya lokal.
Dengan perhatian yang cermat dan kerja keras, media sosial dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam upaya pelestarian budaya lokal. Semakin banyak komunitas yang menyadari potensi ini, semakin banyak warisan budaya yang dapat dijaga dan dibagikan kepada dunia.