RADARCIKARANG.COM – Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dadang Mulyadi menilai politisi PKS Mohamad Nuh layak diperhitungkan dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bekasi.
“Saya kenal baik dengan beliau,
orangnya baik, ramah dan enak diajak diskusi. Berdasarkan pengalaman saya berinteraksi dengannya,” ujar Dadang Mulyadi kepada media, Rabu (5/6/2024).
Menurutnya, Mohamad Nuh sebagai anggota dewan sekaligus wakil ketua DPRD Kabupaten Bekasi saat ini tentu paham dengan berbagai macam persoalan yang dialami Kabupaten Bekasi.
“Meski saya sudah pensiun namun masih berkomunikasi dan berdiskusi dengan beliau. Masih terus berjalan, artinya beliau memang orangnya familiar tidak karena posisi jabatan. Saya juga tahu dia rajin keliling ke wilayah-wilayah,” ujarnya.
Ia juga menilai Mohamad Nuh responsif dan memiliki keberpihakan kepada masyarakat Kabupaten Bekasi. “Ia menginginkan agar Kabupaten Bekasi ini bisa lebih maju dan sejahtera.”
Dadang Mulyadi mengira Mohamad Nuh akan direkomendasikan PKS untuk maju di Pilkada Kabupaten Bekasi 2024, namun ternyata perkiraannya masih meleset. Saat ini PKS hanya merekomendasikan dua nama yaitu Cucu Sugiarti dan Faizal Hafan Faridz. “Tadinya saya juga menduga beliau yang akan dinominasikan oleh partainya, meski memang masih dinamis ya!”
Dilihat dari pengalaman dan kemampuan, menurutnya sosok Mohamad Nuh yang lebih pas. “Kalau sudah pernah duduk di bangku DPRD Kabupaten Bekasi tentu mempunyai wawasan dan pengalaman yang luas. Apalagi ini wakil ketua DPRD.”
“Saya tahunya Pak Nuh. Saya sebagai seorang yang pernah berkecimpung di pemerintahan Kabupaten Bekasi melihat bahwa sebenarnya kalau kita nominasikan berdasarkan versi saya tanpa kepentingan apapun, beliau kududukannya sudah wakil ketua DPRD, periode sebelumnya sebagai anggota DPRD, bahkan ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, kemudian dari sisi pergaulan saya kira dari sisi konsolidasi kedalamnya akan mengalami kemudahan.”
“Dari sisi eksternal dengan Forkompinda beliau juga akrab, dengan sesama ketua-ketua partai politik juga tentu saling berkoordinasi. Saya bukan orang partai, tentu sudut pandangnya juga akan berbeda. Saya melihat dari kapabilitas dan kemampuan serta kapasitasnya beliau layak lah dicalonkan oleh partainya untuk jadi bupati atau wakil bupati,” tegasnya.
“Kalau penilaian partai kan tentu berdasarkan hasil pileg kemarin, tapi kalau dari sisi pengalaman kewilayahan Kabupaten Bekasi, beliau cukup mumpuni untuk jadi Bupati atau Wakil Bupati.
Selain itu, menurutnya yang juga penting adalah soal chemistry antara calon bupati dengan wakil bupati. Untuk itu diperlukan sosok yang bisa berkomunikasi, terlebih saat ini PKS tidak cukup kursi untuk mencalonkan dan perlu koalisi.
“Belum tentu mereka yang punya suara banyak punya chemistry mitranya baik dia sebagai bupati atau wakil. Kalau yang dimaksud adalah bu Cucu (istri mantan bupati Bekasi Alm Sa’aduddin-red) saya kira dia juga sudah punya pengalaman sebagai istri Bupati Sa’dudin, namun Mohamad Nuh sudah layak jadi Bupati,” tambahnya.
Mohamad Nuh cocok jadi bupati karena menurutnya beliau dekat dengan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, dekat juga dengan Forkompinda, dekat juga dengan elit politik dan birokrat di Kabupaten Bekasi.
Jadi bisa dikatakan Pj. Bupati Dani Ramdhan dengan Mohamad Nuh cocok? “ya cocoklah, kalau yang sudah punya pengalaman dicocok cocokin ya pastinya cocok. Pengalaman di pemerintahan baik provinsi maupun di kabupaten, kader-kader partai seperti inilah yang punya pengalaman di pemerintahan dan politik, sehingga nanti saat memulai pemerintahan tidak lagi canggung,” pungkasnya. (Denis)