Ponpes Persis 81 Garut Wisuda 160 Hafidz Santri Pejuang Subuh Angkatan Pertama
Radarcikarang – Kabupaten Garut, Sebanyak 160 santri pejuang subuh masjid Aisyah, Desa Cikarag, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat mengikuti acara wisuda tahfidz angkatan pertama tahun 2021. Disponsori oleh Pemuda Persis 81 Cibatu dan Relawan Teladanku wisauda angkatan pertama ini juga dihadiri oleh orangtua dari anak anak pejuang subuh serta para ustadz.
Pembina pondok pesantren tahfidz Pemuda Persis 81 Ustadz Wahid Abdullah menuturkan program yang digulirkannya sejak setahun silam dinilai sangat menggembirakan dengan hafalan santrinya mulai dari 3 hingga 19 juz para santrinya. Tujuannya untuk mengembalikan peradaban Islam dan pemuda meski dimulai dari perkampungan.
“Alhamdulillah segenap pemuda dan pemudi persis di bawah naungan Pesantren Persatuan Islam 81 Cibatu bisa menggulirkan program tahfidz dan anak anak pejuang subuh, dimana santri bisa berjuang shalat subuh berjamaah di masjid kemudian dilanjutkan dengan menghafal alquran sehari 5 ayat. Sudah berjalan kurang lebih satu tahun dan capaiannya sangat menggembirakan, dimana anak SD sudah hapal 3 juz rata-rata, dan di tingkat remajanya rata-rata hafal 6 hingga 19 juz,” ujarnya kepada Radarcikarang Rabu (5/5/2021).
Berada di bawah kaki gunung Dukuh, Cibatu lantunan ayat ayat suci Al Quran yang keluar dari bibir bibir mungil anak anak usia 4 hingga 5 tahun pejuang subuh menjadi pemandangan sehari hari. Para santri berasal dari golongan masyarakat yatim, dhuafa bahkan muallaf.
“Untuk pejuang subuh sendiri, dalam waktu 4 bulan sudah menggerakan anak anak pejuang subuh di 10 masjid binaan, anak anak sudah mulai terbiasa bangun subuh dan menghafal alquran, sehingga banyak orang tua yang memberikan dorongan dan apresiasi,” tambahnya.
Tidak hanya itu, para santri pejuang subuh tidak dibebankan biaya alias gratis bahkan di berikan kafalah sebesar 1000 rupiah perhari per-anak sebagai stimulan bagi anak anak untuk mau datang ke masjid dan belajar Al Quran.
Untuk mendukung program tersebut Pesantren Persatuan Islam 81 memfasilitasi seluruh kebutuhan para santrinya, dimulai dari asrama putra/putri serta fasilitas lainnya untuk menunjang aktifitas para santri.
Sementara untuk santri yang mondok di asrama jumlahnya ada 60 orang santri sisanya dari warga sekitar yang dititipkan ke pesantren. Untuk itu dibutuhkan bantuan dan dukungan baik secara moril dan materil dari para dermawan.
“Yang kami butuhkan untuk biaya asrama makan dan perlengkapan mondok. Biarkan kami yang membina dan kaum muslimin sebagai dermawan memberikan bantuan, biar sama-sama dalam berjuang menegakan li’ilatikalimatillah,” imbuhnya.
Target selanjutnya, kata ustadz Wahid, tahun ini ada penambahan minimal 3 juz untuk anak anak pejuang subuh, sedangkan untuk remaja hingga 30 juz.
Acara wisuda tahfidz diakhiri dengan pembagian bingkisan dari para donatur Teladanku berupa perlengkapan sholat mulai dari mukena, sarung, jilbab,mushaf, hingga snack dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. (Den/mas)